Udah lama gak posting karena di kejar sama tugas kuliah yang gak ada habisnya. Kali ini saya mau posting tentang Ilmu tanpa Amal, yang belakangan ini banyak sekali melupakan tentang satu hal ini.
Saudaraku, setiap hari kita mendengarkan ceramah/siraman rohani/dsbg. Semua itu kita dapatkan dari berbagai macam tempat, ada dari dunia maya maupun dunia nyata. Setiap minggu kita mendengarkan Taujih dari MR kita dan setiap hari kita melantunkan ayat suci Al-Qur'an yang penuh dengan makna.
Ingatkah kalian materi pertama kita saat mentoring? tentu ingat yaitu "Makrifatullah" (Mengenal Allah). Itu adalah materi dasar yang kita dengarkan, setelah itu baru Marifaturasull,dsbg. Tapi apakah cukup materi itu bagi kita? apakah yang sudah kita rasakan saat menerima dan mendapatkan materi itu? "kebanyakan orang bilang itu materi biasa yang sudah biasa kita dengar". Apakah kita akan terus-terusan seperti ini?
Saudaraku, ilmu itu bukan untuk di ingat dan kemudian menjadi sebagai koleksi di perpustakaan otak kita. Tapi ilmu itu untuk dipahami dan dimengerti agar mudah di Amalkan.
Ilmu tanpa Amal bagikan pohon yang rindang tanpa buah
Pohon itu akan lebat di lihat orang tapi tak pernah menghasilkan buah yang diharapkan.
Pohon itu akan lebat di lihat orang tapi tak pernah menghasilkan buah yang diharapkan.
Saudaraku, ilmu itu adalah sumber dari hidayah, hidayah tak akan turun serta merta tanpa adanya pengorbanan dan juga jalan pencaharian tetapi ilmu itu adalah sebagai perantara datangnya hidayah.
Orang yang paham akan ilmu maka dia akan mudah mengamalkannya dan dia akan diberi kemudahan oleh Allah untuk menyampaikannya, sedangkan ilmu yang hanya menjadi bahan koleksi otak kita tidak akan pernah di amalkan dan juga akan sulit untuk menyampaikannya. Ilmu akan mengalir bagaikan air yang jernih menuju ke muara hati para penerimanya jika ilmu itu didasari oleh karena Allah SWT bukan karena yang lain. Ilmu itu akan lebih ringan ketika kita memahami dan mengamalkan karena Allah bukan karena yang lain.
Saudaraku, mohon maaf apabila kita saya ada yang salah itu bukan kehendak saya tetapi itu mutlak kesalahan saya tapi jika itu benar itu datangnya dari Allah dan kebenaran hanya milik Allah semata.
