Kisah saya hari ini berawal setelah sholat dzuhur di masjid agung palembang yang terkenal dengan kota empek-empek. Setelah sholat saya dan teman saya menuju rumah makan (sensor) yang tidak jauh dari masjid agung. Setelah kebutuhan lahiriah telah terpenuhi maka kamipun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju ke MDP. Tapi saat menuju parkiran motor yang ada di masjid agung kami merasa hujan akan turun karena langit yang biru mulai tertutup oleh awan hitam.
Saya mengajak teman saya untuk istirahat sebentar di perpustakaan sembari menunggu hujan reda.
Kebiasaan lamaku kembali saat memasuki perpustakaan. saya mencari buku apa saja yang penting belum pernah di baca. Karena keasikan membaca saya tidak sadar teman saya mengajak keluar karena hujan telah reda dan melanjutkan perjalanan. Lama dia menunggu di serambi masjid agung saya tak kunjung keluar diapun msdcall saya, barulah saya sadar sedari tadi teman saya sudah tidak ada lagi di perpustakaan. Namun saat saya ingin meninggalkan perpustakaan ketika ingin menuruni tanggal tanpa sengaja saya melihat seorang akhwat (berpakaian muslimah secara syar'i) yang belum pernah saya lihat sebelumnya, dia melihat saya juga dan dia tersenyum mengangguk seolah dia mengenal saya. "Subhanallah cantiknya" dalam hati saya mulai memuji namun tanpa saya sadari kaki saya tidak menginjak tangga pada tempatnya hingga hampir terjatuh. Sayapun sadar bahwa saya tadi sudah melakukan kesalahan (Lupa akan menundukan pandangan).
Wajar sajalah pada kisah imam syafi'i yang kehilangan hapalan karena digoda oleh iblis melihat betis seorang akhwat yang tanpa sengaja tersingkap oleh angin. Lalu bagaimana dengan kita? wajar jika kita dapat teguran dari Allah berupa hampir jatuh dari tangga karena terlalu lama sampai memuji seseorang karena kecantikannya.
Sebuah hadis yang mengharuskan kita untuk menahan pandangan. Abu umamah berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW Bersabda".
اُكْفُلُوا لِي بِسِتٍ أَكْفُلْ لَكُمْ بِالْجَنَّةِ, إِذَا حَدَّثَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَكْذِبْ, وَ إِذَا اؤْتُمِنَ فَلاَ يَخُنْ, وَ إِذَا وَعَدَ فَلاَ يُخْلِفْ, غُضُّوْا أَبْصَارَكُمْ, وَكُفُّوْا أَيْدِيَكُمْ, وَاحْفَظُوْا فُرُوْجَكُمْ
“Berilah jaminan padaku enam perkara, maka aku jamin bagi kalian surga. Jika salah seorang kalian berkata maka janganlah berdusta, dan jika diberi amanah janganlah berkhianat, dan jika dia berjanji janganlah menyelisihinya, dan tundukkanlah pandangan kalian, cegahlah tangan-tangan kalian (dari menyakiti orang lain), dan jagalah kemaluan kalian.”( Syarah Riadhus Shalihin, Syaikh Ibnu Utsaimin, Darul Bashirah)
“Berilah jaminan padaku enam perkara, maka aku jamin bagi kalian surga. Jika salah seorang kalian berkata maka janganlah berdusta, dan jika diberi amanah janganlah berkhianat, dan jika dia berjanji janganlah menyelisihinya, dan tundukkanlah pandangan kalian, cegahlah tangan-tangan kalian (dari menyakiti orang lain), dan jagalah kemaluan kalian.”( Syarah Riadhus Shalihin, Syaikh Ibnu Utsaimin, Darul Bashirah)
Semoga pengalaman saya hari ini bisa kita ambil ibrohnya bersama-sama.