Akhwat Genit atau Ikhwan Gombal.?

Bismillahirrohmanirrohim.
Inspirasi dari sebuah artikel dari akhwat yang memojokan ikhwan. Tapi gak masalah karena emang benar itu adanya. Sudah satu 2 tahun lebih para kader dakwah telah lupa akan daratan. Saat Dakwah telah menjelma menjadi suatu wadah yang suci dan juga di hormati serta di segani, kini menjadikan kadernya lupa apa akan kewajiban dirinya sebagai kader dakwah. 

      Kader dakwah tugasnya adalah menjaga dan melestarikan ajaran-ajaran islam, menjadi contoh dengan memegang teguh hukum islam dan juga berpegang pada tuntunan islam yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Kader dakwah tak luput dari pandangan masyarakat baik dari tingkah lakunya maupun adab hidupnya, selalu dinilai dari segi baiknya namun sering sekali dinilai dari sisi buruknya juga.

Tapi berbeda dengan para Kader dakwah pada saat ini malah membuat keburukan dan menjadikan suatu keburukan adalah suatu hiburan. Kata Hj Roma Irama " eeee kenapa yang enak-enak itu di haramkan, kenapa yang asyik-asyik itu di larang. Karena semua itu adalah perangkap setan". Sudah jelas bukan bahwa itu adalah perangkap setan. Makanya kita sering terlena saat sedang di puncaknya.

       Yang terjadi pada saat ini para akhwat genit-genitan apagi di depan ikhwan ganteng dan ikhwan yang segudang amanah. Tak hanya itu para akhwat memancing sana-sini untuk mencari perhatian si ikhwan terkadang juga mencoba untuk memperlihatkan bahwa dia menyukai ikhwan itu.
Lupakah dia (Akhwat) dengan materi-materi yang telah di sampaikan oleh MR (red.Murabbi)nya?. Sadarkah ia akan perasaan MRnya ketika mengetahui kelakuannya? Sungguh nun jauh di sana seorang MR akan terus memperjuangkan para MTnya.(red.Mutarabbi) untuk menegakkan Agama Allah dan mencontohkan Akhlak yang mulia. Tapi ketika mengetahui anak didiknya/sahabatnya/saudaranya/binaannya telah melakukan hal tersebut maka tersayat-sayatlah hatinya seperti hati orang tua yang melihat anaknya melakukan kesalahan besar. Para ikhwan tidak akan tertarik atau tidak akan menjadi GOMBAL tanpa ada respon positif dari Akhwat, dengan kata lain akhwatlah yang mesti menjaga diri agar terhindar dari virus jahat (merah Jambu) yang berakibat fatal bagi kelangsungan dakwah. 

       Ikhwan itu tugasnya mengayomi dan juga menjadi contoh serta bertanggung jawab dalam segala hal. Dengan kata lain ikhwan itu adalah sebagai panutan di masyarakat. Tetapi ikhwan juga jangan melupakan kewajiban dia sebagai kader dakwah yaitu mengakan ajaran-ajaran islam bukan malah menjadi salah satu korban sinetron atau film romantis india atau korea. Kerjaannya malah menggoda para Akhwat dan juga mencari perhatian serta sok gombal-gombalan. Belakangan ini para ikhwan banyak yang ngeGOMBAL di FACEBOOK dengan respon positif dari AKHWAT. Tapi gak masalah sih yang sekarang sudah menebar jaring tapi jangan sampai jaring itu salah tangkap sehingga membuat banyak akhwat jadi galau. Gak tanggung-tanggung 2 tahun belakangan ini para ikhwan malah tebar kail(pancing) di grup dakwah atau grup ikatan para Kader Dakwah. Yang nyatanya para IKHWAN itu belum siap untuk menikah. Yang ada malah memancing banyak kegalauan sana sini.

       Intinya bahwa semua ini menjadi kesalahan kedua belah pihak dan juga kesalahan bersama. Maka dari itu kita saling ingat mengingatkan dalam kebaikan dan juga kesabaran. Dengan demikian kita akan merasakan dakwah itu menjadi lebih bermakna dan mendapatkan cinta Allah yang sebenarnya. Menikah itu perlu dan WAJIB tapi jika belum siap jangan sampai tebar jaring kesana sini cukup Allah yang mengatur pertemuannya baik melalui jama'ah maupun tidak. Kecuali yang udah siap NIKAH. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.