Home » » Kenapa Pemilu itu tidak baik?

Kenapa Pemilu itu tidak baik?

Febrian Iskandar | 23.25 | 0 komentar
Bismillahirrohmanirrohim.
Kini kita sedang pesta demokrasi (katanya) kemudian lahirlah sistem demokrasi perebutan kekuasaan dan saat ini perebutan kekuasaan mencapai kasta akhir yaitu Presiden. Lalu kenapa saya katakan pemilu itu kurang atau tidak baik. Ini hanya pemikiran saya, jika benar mohon di benarkan jika salah mohon di perbaiki.
Kita tahu sistem demokrasi atau sistem pemilu itu adalah pemilihan secara voting tanpa ada musyawarah sedangkan dalam islam memilih pemimpin itu adalah dengan cara musyawarah. Dalam sejarah khulafa dari dari khulafa rasyidun sampai dinasti abbasiyah tidak ada ceritanya pemilihan pemimpin dengan cara pemilihan umum seperti di indonesia. Inilah akibat memilih pemimpin dengan cara pemilu.
Lalu ada yang berfikir, owh jadi anda ingin bahwa indonesia jangan menganut demokrasi? Tidak juga. Lalu anda mengatakan bahwa si penulis ingin membuat landasan negara baru dengan dasar bukan pancasila? Tidak juga. Mari kita bahas sama-sama.
Pemilu sumber dari Ghibah :
Dalam Al-Qur'an sudah jelas sekali pada surah Al-Hujarat ayat 12 bahwa Ghibah itu dilarang seperti mengungkit aib saudaranya sendiri, dengan jelas Al-Qur'an mengibaratkan orang yang ghibah itu sama seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.
Ghibah yang sudah jelas dan pasti kebenarannya saja dilarang oleh Allah SWT di Al-Qur'an apalagi dengan fitnah yang terkadang itu bukan suatu kenyataan tetapi suatu kebohongan. Lalu apa yang akan kita pertanggung jawabkan kepada Allah SWT?
Akibat pemilu saat ini semua orang mulai Ghibah seperti mencari kesalahan saudaranya untuk menjatuhkan saudaranya sendiri untuk mencapai tujuan yaitu memimpin negeri. Dalam hal ini memancing masyarakat Indonesia untuk melakukan perbuatan dosa termasuk para ulamanya yaitu melakukan Ghibah, lalu lebih parah lagi lahirlah fitnah-fitnah yang sengaja di buat untuk menjatuhkan lawan.
Pemimpin kejar kekuasaan.
Dalam pemilihan presiden selalu pemimpin mengajukan menjadi pemimpin dengan dasar dirinya sendiri dengan alat yang dia miliki seperti Uang, Popularitas, dsbg. Lalu apakah pemimpin itu memiliki konsep pemikiran benar-benar memajukan Indonesia atau malah akan membawa Indonesia ke jurang kegelapan, itu tidak dipikirkan oleh masyarakat Indonesia. Bisa jadi setelah terpilih dia jual negara ini dengan keuntungan pribadinya. (Mudah-mudahan tidak terjadi).
Pemilu menciderai Pancasila.
Pada sial ke-4 yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam "persmusyawaratan perwakilan" dalam kata permusyawaratan perwakilan itu sudah mengajarkan kita untuk memilih presiden itu dengan cara musyawarah oleh wakil rakyat. dan nyatanya seperti ini. Lalu adakah pancasila yang katanya dasar negara mengatakan bahwa "Kerakyatan yang dipimpin oleh voting (pemilu) rakyat secara langsung". Katanya Pancasila sebagai dasar dan landasan utama berdirinya negara ini tetapi nyatanya? (Jawab sendiri).
Sekali lagi bahwasanya ini hanya pemikiran pribadi saya jika ada salah dan janggal di hati pembaca mohon komentar dan sarannya.
Dengan sekali lagi intinya pemilihan presiden dengan musyawarah bukan pemilu, islam mengajarkan musyawarah sejak zaman nabi Allah Muhammad SAW.
Salam santun.
Share this article :
Komentar

0 komentar:

 
Created By : Febrian Iskandar | ABI | PPM
Copyright © 2011. Udo Febrian - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger

Selamat datang di Website pribadiku

www.udofebrian.com

Semua artikel yang ada di web ini adalah catatan dan juga cerita tentang diriku serta artikel ini sebagai penyalur kreatifitas hidupku. Aku suka membaca dan menulis maka aku buat artikel sebagai tempat dimana aku bisa menyalurkan hobiku.

Pertahtian buat pembaca

Mohon setelah baca tinggalkan komentar dan juga bagikan jika bermanfaat.

Profile Lengkap

Nama
Febrian Iskandar

Alamat
Palembang, Indonesia

Hobi
Membaca dan Menulis

Facebook
Udo Febrian

Twitter
@Udofebrian92

Status Hari ini

Assalmaualikum wr wb.
"Kalian adalah umat terbaik yang diutus untuk manusia. Kalian menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahlul Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."
(Ali-Imran : 110)