Bismillahirrohmanirrohim.
Rencana Allah siapa yang tahu. Setiap hari berharap dan berdo'a namun belum Allah beri jalan. Namun hari ini Allah memberi gambaran dan jalan melalui tiket gratis. Maha suci Allah yang telah memberikan kesempatan saya untuk hadir di seminar parenting.
Saat pertama kali masuk ke rauangan Aula RSK Mata seorang ikhwan separuh baya menyambut dengan salam dan menawarkan duduk disamping beliau.
"Assalamualaikum, silahkan duduk disini." Sapanya...
"Waalaikumsalam, Terima kasih".
"Sama uminya atau sendiri?"(Ya Allah ini yang bikin nyesek.)
"Sendiri, antum?" Tanya saya dengan senyum yang sebenarnya mau tertawa tapi di kulum :D
"Ana sama istri dan anak, itu di sana. Semester berapa?" Sembari melihat jaket Nadwah yang saya pakai.
"Semester 10."
"Kenapa gak di ajak istrinya? Udah punya anak?"
"Ana belum menikah akh," Membuatku tambah malu.
"Owh, ini kan seminar buat bapak-bapak dan ibuk-ibuk." Dia mencoba menjelaskan
"Ana kan calon bapak, makanya ana hadir disini" Jawabku.
Itulah sekelumit obrolan yang terjadi kepada salah satu peserta seminar dan membuat saya seolah salah masuk seminar. Malu ada dan rasa nyamanpun tidak ada lagi. Tapi semua itu terobati setelah Pak Cah menyampaikan materi..
Saya teringat kata gladyresik di setiap kegiatan. Apalagi saat agenda pramuka, semua kegiatan melalui glady terlebih dahulu biar hasilnya maksimal. Begitupula hari ini tapi lebih tepatnya belajar berumah tangga bukan glady rumah tangga hehehe... Artinya semua permasalahan dirumah tangga dibahas semua oleh ustadz Cahyadi Takariawan dan utadzah Ida Nur Laila. Materi hari ini cuma saya bagikan sedikit kalau ada waktu saya bagikan lagi. Episode pertama ini khusus punya ustadz Cahyadi (Pak Cah).
Materi yang disampaikan oleh Pak Cah ada 3 Bab dan pada bab 3 membahas "Problematika Rumah Tangga" ini yang tergelitik pertama kali ingin saya sampaikan. Terkusus sub bab "Pra Nikah". (Sembari menulis saya senyum sendiri membayangkan kejadian tadi siang di ruang seminar.)
Pra nikah (Afwan,ini bukan pengalaman pribadi, karena ana sendiri belum menikah tapi ini adalah isi materi dari pak cah). Saat kita sudah tahu bulan, tanggal dan hari (Sudah di khitbah) maka di saat-saat seperti itu Allah berikan cobaan berupa kegalauan (ragu-ragu). Si Ikhwan merasa seolah ada banyak akhwat yang menyukai dia baru bermunculan dan bahkan lebih cantik dari calon istrinya. Di tambah banyak akhwat sok baik di depan si ikhwan dan sok ramah. Keraguan itu muncul begitu saja hingga akhirnya hari pernikahan. Membuat si ikhwan berfikir "Coba dari dulu kayak gini". Begitu pula si akhwat (Calon istri), Seolah banyak sekali ikhwan yang mencoba mendekati dia, mulai dari mengirim bunga, sampai mengirim sms puisi bahkan ada yang kasih kado boneka sehingga akhwatnyapun berfikir "Apa benar si dia ini benar-benar jodohku?". Namun setelah melewati semua itu maka serasa saya pemenangnya.
Maka solusinya adalah mantapkan niat dan setiap apa yang kita pilih itu ada konsekuensinya. Kuatkan hati dan yakinkan diri bahwa dialah jodoh anda. Sebenarnya ini ada hubungan dengan "Zona Nyaman" tapi kalau di bahas di bagian ini kepanjangan. InshaAllah subuh besok ana bagikan lagi masalah zona nyaman. Materi dari ustadzahnya di cicil setelah menulis materi dari ustadz cah.
Jika bermanfaat bagikan.
Belajar Ilmunya dahulu Baru Berumah Tangga.
Febrian Iskandar | 20.45 | 0
komentar
Kotak Komentar via Facebook :
terima kasih telah mengunjungi artikel ini, Jangan lupa tinggalkan komentar ya. dan jangan lupa di like pada kolom facebooknya... terima kasih
Ketentuan komentar
- Wajib like dan komentar setelah baca isi blog ini.
- Dilarang komentar yang tidak penting seperti iklan dan sebagainya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)