Dada terasa sesak
dan sempit seolah nafas akan terhenti, ketika sujud terakhir sholat magrib
tubuh mulai lemas tak berdaya di dalam hati seraya berdo’a “Ya Allah
selamatkanlah hambamu ini yang masih bergelimang akan dosa”. Hilang rasa tak
tahu berapa lama tetapi yang aku rasa madon sahabatku telah membangunkan aku
untuk pergi ke rumah praktek seorang bidan di timbangan, setengah tak sadar aku
dibawa dengan di bonceng oleh saudara madon.
“Allahuakhbar-Allahuakbar...
Laailaahailallah” suara itulah yang menyadarkan aku, saat aku terbangun satu
infus sudah hampir kosong berada disampingku dengan jarum infus menusuk tanganku.
Subhanallah tak sadar aku bahwa ternyata aku baru saja sadar dari posisi yang
sangat membahayakan. Tak pernah terbayangkan olehku semua yang baru terjadi
pada diriku.
“Bagaimana apa
sudah baikan?, kelihatannya mukamu terlihat mulai cerah” Tanya seorang bidan
yang sedang merawatku sembari mengganti infus aku yang hanya sedikit lagi. “Alhamdulillah
buk” jawabku sambil menahan rasa sedikit sesak yang ada di dada masih sedikit
terasa.
“Syukurlah,
apakah engkau merasa sakit saat ibuk pasang infusnya, karena tadi ibuk sedikit
gugub karena melihat kamu kayak kritis”,
“Gak kerasa apa-apa buk, tau-tau udah mau
ganti infus”,
“Kamu tadi hampir
saja sama kayak mahasiswa yang ada di “AWS” yang lewat (* telah tiada) karena
penyakit yang sama. Belum lama ini anak yang masih balita meninggal karena
penyakit yang sama seperti kamu. Syukur kamu masih diberi kesehatan dan
kesempatan” nasehat ibu bidan tersebut. Karena itulah saya ingin berbagi hikmah
dari kejadian saya malam ketika di rawat inap tempat ibu bidan.
Saudaraku yang
budiman, Allah telah memberikan kesehatan dan juga umur panjang maka janganlah
kita sia-siakan. Bagaimana rasanya saat kritis, seolah sebentar lagi kita akan
menghadap yang kuasa. Teringat akan dosa yang sangat menggunung dan juga begitu
banyak amanah yang belum terselesaikan dan juga begitu banyak janji yang belum
ditepati. Sungguh berat rasanya menginggalkan dunia apabila masih akan disiksa
di kubur dan juga mampir ke neraka. Sobatku, ingatlah saat kita berkunjung pada
orang yang meninggal itu bertujuan mengingatkan kita pada saat akhir diri kita
berakhir pada rumah dengan tumpukan tanah.
#Sekedar catatan
saya untuk berbagi.