Sepi, gelap dan kosong. Dengan suara cicak dan detak jam dinding yang begitu jelas menandakan bahwa rumah itu seperti tak berpenghuni. Terbayang olehku saat pembangunan rumah itu, begitu banyak tangan yang berkorban dan begitu banyak semangat juang serta keringat para pendahulu yang membangun rumah itu. kini rumah itu adalah rumah warisan berpenghuni tapi sunyi di unsri.
Bahan yang digunakan pada rumah itu begitu kuat dengan pondasi islam yang kokoh serta tiang putih sebagai penyangga di setiap sudutnya, tirai hijau tua sebagai pembatas setiap kegiatan di rumah itu begitu tebal sehingga tak seorangpun berfikir bahwa tirai itu akan lusuh dan rusak. Atap pada rumah itu di bangun dengan semangat dan cita-cita yang tinggi yaitu mencapai surga ilahi. Rumah yang indah nan asri.
Belum sampai 2 tahun rumah itu di bangun, Tapi sekarang rumah itu sudah berubah, kini dia terlihat sepi walau berpenghuni. Tiang penyangga yang dahulu kuat dan kokoh kini seolah rapuh bagai bangunan tua. Tirai hijau tua sebagai pembatas kini semakin tipis dan di beberapa tempat terlihat sobekan-sobekan dengan sengaja seolah tirai itu tak memiliki tuannya. Atap yang dahulu dibangun dengan semangat dan cita-cita yang tinggi seolah hanya menjadi rumah berhantu yang tak mencapai tujuannya.
Seperti itulah gambaran U-READ (Unsri Riset dan Edukasi) yang kini sepi dengan banyak penghuni tapi semakin sunyi dengan banyak ikhwah tapi lupa akan batasan ikhtilat. Mohon maaf kurang menarik gambaran di atas, karena saya sulit sekali menggambarkan U-READ dengan rumah kosong. Sulit sinkron tapi Insyaallah semua mengerti maksud dan tujuan dari tulisan ini.
Misteri Rumah sunyi di Unsri.
Febrian Iskandar | 23.29 | 0
komentar
Kotak Komentar via Facebook :
terima kasih telah mengunjungi artikel ini, Jangan lupa tinggalkan komentar ya. dan jangan lupa di like pada kolom facebooknya... terima kasih
Ketentuan komentar
- Wajib like dan komentar setelah baca isi blog ini.
- Dilarang komentar yang tidak penting seperti iklan dan sebagainya.